Bagaimana data dikumpulkan oleh perusahaan teknologi?

Perusahaan teknologi besar, seperti Google, Facebook dan Amazon mengumpulkan data pengguna dengan beberapa cara. Data ini dapat dikumpulkan dari interaksi pengguna dengan perusahaan ini, seperti pencarian yang dilakukan di Google, postingan di Facebook, atau pembelian yang dilakukan di Amazon. Data juga dapat dikumpulkan dari sumber pihak ketiga, seperti perusahaan pemasaran, lembaga pemerintah, dan media sosial.

Data yang dikumpulkan dapat mencakup informasi seperti lokasi pengguna, situs web yang dikunjungi, istilah pencarian yang digunakan, postingan media sosial, pembelian yang dilakukan, dan interaksi dengan pengguna lain. Perusahaan teknologi menggunakan data ini untuk membuat profil pengguna, yang dapat digunakan untuk menargetkan iklan tertentu ke setiap pengguna.

Namun, pengumpulan data oleh perusahaan teknologi telah menimbulkan kekhawatiran tentang privasi pengguna. Pengguna mungkin tidak mengetahui berapa banyak data yang dikumpulkan tentang mereka atau bagaimana data tersebut digunakan. Selain itu, data dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti pencurian identitas atau kejahatan dunia maya.

Di bagian artikel selanjutnya, kami akan memeriksa bagaimana perusahaan menggunakan data ini untuk membuat iklan bertarget dan risiko yang terkait dengan praktik ini.

Bagaimana perusahaan teknologi besar mengumpulkan data kami?

Saat ini, kami menggunakan lebih banyak teknologi untuk tugas sehari-hari kami. Ponsel cerdas, laptop, dan tablet adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, teknologi ini juga mengumpulkan data tentang perilaku, preferensi, dan kebiasaan kita. Perusahaan teknologi besar menggunakan data ini untuk membuat iklan yang ditargetkan untuk konsumen.

Perusahaan teknologi besar mengumpulkan data ini dari berbagai sumber, termasuk cookie, informasi akun, dan alamat IP. Cookie adalah file yang disimpan di komputer kami yang berisi informasi tentang kebiasaan menjelajah kami. Informasi Akun mencakup informasi yang kami berikan ke situs web saat kami membuat akun, seperti nama, alamat email, dan usia kami. Alamat IP adalah nomor unik yang ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke Internet.

Perusahaan-perusahaan ini kemudian menggunakan data ini untuk membuat iklan yang ditargetkan untuk konsumen. Mereka menganalisis data yang dikumpulkan untuk menentukan preferensi konsumen dan mengirimkan iklan berdasarkan minat mereka. Misalnya, jika konsumen mencari sepatu atletik di Internet, perusahaan teknologi besar dapat mengirimkan iklan sepatu atletik kepada konsumen tersebut.

Iklan bertarget ini mungkin tampak berguna bagi konsumen, tetapi juga menimbulkan masalah privasi. Konsumen mungkin tidak mengetahui jumlah data yang dikumpulkan tentang mereka, atau mereka mungkin merasa tidak nyaman menggunakan data ini untuk membuat iklan bertarget. Itulah mengapa penting untuk memahami cara perusahaan teknologi besar mengumpulkan dan menggunakan data kami, serta undang-undang dan peraturan yang mengatur privasi.

Di bagian selanjutnya, kita akan melihat undang-undang dan peraturan privasi di seluruh dunia dan membandingkan perbedaan antar negara.

Bagaimana cara pengguna melindungi data pribadi mereka?

Sekarang kita telah melihat bagaimana perusahaan teknologi menggunakan data pribadi kita dan bagaimana pemerintah dan regulator berusaha melindungi privasi kita, mari kita lihat apa yang dapat kita lakukan sebagai pengguna untuk melindungi data pribadi kita.

Pertama, penting untuk mengetahui apa yang kita bagikan secara online. Jejaring sosial, aplikasi, dan situs web dapat mengumpulkan informasi tentang kami, meskipun kami tidak mengizinkannya secara eksplisit. Oleh karena itu, kami perlu mengetahui informasi yang kami bagikan secara online dan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan.

Kemudian kita dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi jumlah informasi yang kita bagikan. Misalnya, kami dapat membatasi izin yang kami berikan untuk aplikasi, tidak membagikan lokasi kami, menggunakan alamat email dan nama layar daripada nama asli kami, dan tidak menyimpan informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial kami, atau informasi perbankan online kami.

Penting juga untuk secara teratur memeriksa pengaturan privasi akun online kami, membatasi informasi yang kami bagikan secara publik, dan membatasi akses ke akun dan perangkat kami dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan verifikasi dua pihak.

Terakhir, kami dapat menggunakan alat seperti pemblokir iklan dan ekstensi browser untuk membatasi pelacakan online dan pengumpulan data oleh pengiklan dan perusahaan teknologi.

Singkatnya, melindungi data pribadi kita secara online adalah pekerjaan sehari-hari. Dengan menyadari apa yang kita bagikan, membatasi jumlah informasi yang kita bagikan, dan menggunakan alat untuk membatasi pelacakan online, kita dapat melindungi privasi kita secara online.